Blog ini berisi kumpulan berita online apa adanya, tanpa pengeditan dan mencantumkan sumbernya yang jelas

Rabu, 18 Mei 2011

Andi Rahmat (PKS), Setya Novanto (Golkar), Nazaruddin (Demokrat) Calo-Calo Anggaran

Rabu, 18 Mei 2011 18:28
   
JAKARTA, PedomanNEWS.com - Bom Tempo meledak di DPR di Senayan, meledak tak tanggung-tanggung, membuat wajah DPR hancur berkeping-keping, berujung mundur dari DPR, atau harakiri,. Calo-calo Senayan, begitulah judul majalah mingguan ternama yang terbit setiap hari Senin, termuat di edisi 16-22 Mei 2011. Judul kecilnya berbunyi: Penyusunan anggaran dan pembahasan rancangan undang-undang kerap dilumuri uang. Legislator yang terlibat menjala 5-10 persen dari total bujet.

Tiga nama langsung disebutkan Tempo: Setya Novanto Ketua Fraksi Partai Golkar, Andi Rahmat dari partai yang mengaku "bersih dan peduli" PKS serta mantan Ketua Umum KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) "underbow" PKS, dan M.Nazaruddin dari Partai Demokrat yang juga tersangkut kasus suap Sesmenpora Wafid Muharram. Hemat PedomanNEWS.com tentu kabar dan informasi majalah Tempo ini sangat akurat, karena kalau infornasinya tanggung tak mungkin majalah Tempo berani memuatnya, karena selain menghancurkan kredibilitas, juga akan berujung pada jeratan hukum melalui pasal penghinaan maupun fitnah.

Ketiganya dimuat pula tanggapannya, kata Setya Novanto, "saya tidak tahu soal itu. Di DPR memang banyak gosip tak jelas." Lalu kata Andi Rahmat, "Kewajiban saya hanya mengadvokasi semua kepentingan publik, yang terwujud dalam politik anggaran." Kemudian M. Nazaruddin, "Tidak bersedia berkomentar. Jalan terbaik menurut PedomanNEWScom yang harus bertindak, hanya satu kata: KPK. Untuk Setya Novanto, Andi Arif dan M. Nazaruddin, juga hanya satu kata: Mundur !

Penulis: Red
Sumber: http://www.pedomannews.com/nasional/berita-nasional/korupsi-a-ham/3301-calo

Minggu, 08 Mei 2011

Anak Petinggi PKS Tersandung Narkoba

Hukum & Kriminal / Minggu, 8 Mei 2011 17:27 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Petugas Polsek Metri Ciracas, Jakarta Timur, menangkap anak salah satu petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), berinisial AU, Ahad (8/5). Ia bersama enam temannya kedapatan membawa narkoba jenis ganja di kawasan Cibubur.

Kapolsek Metro Ciracas, Kompol Senen mengatakan, AU dan enam orang temannya masih duduk dibangku SMA. Dari tangan mereka didapati tiga linting ganja.

"Ya mereka kami tangkap dan setelah melakukan pemeriksaan selama dua hari diketahui bahwa yang memiliki ganja tersebut hanyalah empat dari tujuh orang itu, dan tidak termasuk AU," ujarnya.

Kapolsek menjelaskan, tiga linting ganja diketahui dibeli oleh empat teman AU seharga Rp25 ribu. Kini keempat siswa putih abu-abu itu telah ditetapkan sebagai tersangka, atas kepemilikan narkoba golongan satu itu.

"Keempat orang itu sudah kami titipkan di Rutan Pondok Bambu. Sedangkan AU statusnya sebagai saksi, dan tidak dikenakan wajib lapor," ungkapnya. (MI/ARD)

Sumber: http://www.metrotvnews.com/read/newscat/hukum/2011/05/08/51031/Anak-Petinggi-PKS-Tersandung-Narkoba

Sabtu, 30 April 2011

Pendiri PKS Sebut Hilmi Aminudin Miliki Keterkaitan dengan Darul Islam



Kamis, 17/03/2011 16:00 WIB

Jakarta - Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin dituding memiliki hubungan dengan Darul Islam. Hal itu dirunut dari garis keturunan Hilmi yang merupakan putra pentolan Darul Islam Danu Muhammad Hasan.

Hal ini diungkapkan oleh mantan pendiri Partai Keadilan (PK) Yusuf Supendi. PK adalah nama awal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Hilmy adalah putra pentolan Darul Islam, Danu Muhammad Hasan, dan gesit mengumpulkan setoran untuk memperkaya diri sendiri," ucap Yusuf kepada para wartawan saat ditemui di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/3/2011).

Yusuf hari ini melaporkan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan Sekjen PKS Anis Matta ke BK DPR. Yusuf melaporkan dirinya diintimidasi oleh Luthfi lewat pesan singkat yang bernada ancaman. Dia juga melaporkan Luthfi dan Anis karena diduga melakukan korupsi uang partai sebesar Rp 10 miliar.

Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang dikonfirmasi mengenai tudingan ini menolak berkomentar. "No comment. Nanti lah," elaknya saat dihubungi lewat telepon. (rez/rez)
 
Sumber: http://www.today.co.id/read/2011/03/17/17683/pendiri_pk_sebut_hilmi_aminudin_miliki_keterkaitan_dengan_darul_islam

Kamis, 14 April 2011

PKS & Lingga Yoni

Kolom Djoko Suud

 
                                                                 Djoko Suud Sukahar - detikNews

Jakarta - Lagi-lagi PKS. Partai ini seperti tak habis dirundung duka. Setelah boroknya dibuka mantan pendirinya, Yusuf Supendi, sekarang tertimpa musibah lagi. Wakilnya di DPR, Arifinto nonton video porno saat sidang paripurna. Adakah perbuatan asusila itu patut dibiarkan?

Ketika membaca berita wakil rakyat melihat film porno di sidang paripurna saya langsung mengumpat. Sudah sebegitu bejatnyakah wakil rakyat kita? Tidakkah itu sudah sangat keterlaluan. Dia wajib dipecat dan penting untuk dipidanakan.

Ketika identifikasi wakil itu bernama Arifinto dan ternyata dari Fraksi PKS, kepala ini rasanya langsung pening. Makian dan kata-kata bangsat terlontar tanpa sadar. Dada terasa sesak. Dan rasionalitas yang menyelip di antara emosi itu adalah 'ini jebakan', 'ini rekayasa', dan sangat kurang ajar yang melakukannya.

Tapi ketika Arifinto mengaku melakukannya, diikuti dengan berbagai bukti yang menguati pernyataan itu, maka setumpuk argumentasi rasanya sudah tidak berguna lagi. Itu semua adalah alasan. Apologia untuk membenarkan kesalahan.

Peristiwa ini tragis. Partai yang slogannya menyentuh batas langit itu ternyata realitasnya ancur-ancuran. Yusuf Supendi menguak tentang 'harta haram dan istri haram' para petingginya. Sekarang wakilnya melihat 'tontonan haram' di tempat yang 'diharamkan' melakukan sesuatu di luar konteks memperjuangkan amanat rakyat.

Tetapi kenapa saya ikut uring-uringan membaca berita itu? Kenapa saya yang tidak kenal dengan para petinggi PKS dan tidak punya sanak-kadang di partai ini kok jadi sangat emosional? Ternyata itu karena saya sependapat dengan Tifatul Sembiring. Mantan presiden PKS itu mengatakan, bahwa PKS itu dipandang banyak orang sebagai simbol moral.

Saya salah satu penganut pandangan itu. Bagi saya nyoblos PKS itu tidak sekadar untuk memilih wakil, tapi bagian dari ibadah. Celakanya saya pernah melakukan 'ibadah' itu. 'Ibadah' untuk orang-orang yang sekarang saya kutuk setengah mati.

Arifinto memang keterlaluan. Kalau yang dilakukan itu bukan saat sidang atau tidak di ruang sidang bisa ditolerir. Sebab tak sedikit orang yang melakukan itu, bahkan lebih dari itu. Saya pun tidak antipati dengan itu. Saya sering melakukan 'porno-porno'. Malah dua buku saya yang diterbitkan Penerbit Narasi Jogyakarta puluhan tahun lalu yang sampai sekarang rutin saya terima royaltinya adalah hasil penggelutan terhadap 'porno-porno' itu.

Dalam buku 'Tafsir Gatoloco' saya bicara tentang filosofi syahwat. Dan 'Sakralitas Vagina, Filsafat Lingga Yoni' saya ungkap tentang sangkan paraning dumadi (asal dan akhir hidup manusia). Namun karena kejorokan itu tidak ditampilkan secara jorok dan tidak didekati dengan pendekatan jorok, maka buku itu menjadi tidak jorok. Toh realitasnya pertemuan lingga (kemaluan laki-laki) dan yoni (kemaluan perempuan) tidak terbantah sebagai 'media' hadirnya manusia ke dunia.

Disayangkan, Arifinto menikmati kejorokan yang ditampilkan secara jorok itu tidak di tempat yang jorok, tetapi di ruang sidang dan saat sidang wakil rakyat. Ini yang membuat siapa saja bergidik mendengarnya. Apalagi dia berasal dari partai yang harusnya jauh dari persoalan-persoalan yang 'begituan'.

Pantasnya kader PKS itu menyingkir setelah ketahuan belangnya. Tapi kalau tetap kukuh, maka BK DPR berkewajiban untuk menyingkirkannya. Sebab perbuatan itu tidak pantas dilakukan wakil rakyat. Tidak perduli fitrah manusia itu pasti pernah salah.

*) Djoko Suud Sukahar adalah pemerhati budaya, tinggal di Jakarta.
(vit/vit)

Sumber: http://www.detiknews.com/read/2011/04/10/105953/1612733/103/pks-lingga-yoni

Ba'asyir Sebut Arifinto PKS Muslim Sesat

                                                              Abu Bakar Ba'asyir-Arifianto
Oleh: Renny Sundayani
Senin, 11 April 2011 | 10:23 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Pemimpin Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Abu Bakar Ba'asyir sangat menyayangkan kelakuan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Arifinto, yang ketahuan melihat gambar porno saat sidang paripurna, Jumat (8/4/2011).

"Masak ngaku Islam nonton video seks, muslim sesat itu," ucap Ba'asyir di ruang sel tahanan khusus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (11/4/2011).

Ba'asyir meminta agar Arifinto dipecat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) karena telah terbuki melakukan kesalahan. "Ini jelas-jelas mungkar, apalagi dari partai PKS," ujarnya.

Seperti diberitakan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Arifinto tertangkap kamera sedang melihat gambar porno saat sidang paripurna penutupan masa sidang III tahun 2010-2011, Jumat (8/4/2011).

Arifinto mengaku mendapatkan link email. Setelah diklik ternyata isinya gambar porno. Anggota Komisi V tersebut mengaku menghapus gambar tersebut setelah melihatnya. [bar]




Sumber: http://www.inilah.com/read/detail/1405862/baasyir-sebut-arifinto-pks-muslim-sesat

Sabtu, 09 April 2011

Roy Suryo: Arifinto Sengaja Buka Video Porno

Fahmi Firdaus - Okezone
Minggu, 10 April 2011 03:36 wib

                                                                         (Foto:M Irfan/Media indonesia)


JAKARTA- Anggota Komisi I DPR dari Partai Demokrat, Roy Suryo menilai   anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Arifinto, yang menonton film porno sengaja bermaksud menonton video tersebut saat sidang paripurna.

“Saya sudah menganalisa "apa" yang sebenarnya diakses,” ujar Roy Suryo dalam keterangan yang diterima okezone, Sabtu (9/4/2011) malam.

Menurutnya, bila memang benar-benar hanya menerima e-mail berupa Link XXX (dari siapapun) proses tersebut kemungkinan berlangsung cukup beberapa detik saja.

“Namun faktanya Rekan Fotografer M Irfan mengaku bisa memotret sebanyak kurag lebih 60frame dengan durasi lebih 2,5menit antara 11:39:23 s/d 11:41:57 dan ini semuanya terekam dalam Metadata-nya,” papar Roy.

Sebagaimana diketahui, perilaku tidak terpuji kembali dipertontonkan anggota DPR. Dalam rapat paripurna beberapa waktu lalu, pewarta foto tak sengaja mendapati anggota DPR tengah asyik mengamati gambar porno melalu iPad.

M Irfan, pewarta foto harian Media Indonesia yang cermat mengabadikan tingkah nakal anggota dewan di parlemen Senayan. Dia berhasil menjepret tiga momen yang kesemuanya menunjukkan anggota Komisi V DPR itu tengah asyik memainkan jari mengganti tiap halaman gambar porno.

Roy menegaskan, keterangannya bukan ditujukan untuk menyudutkan pihak manapun, termasuk Arifinto. "Saya menulis apa-adanya, tanpa pretensi apapun dan siap membantu kasus tersebut bilamana ada pihak yang memerlukannya," ujar Roy.
(ugo)
 
Sumber: http://news.okezone.com/read/2011/04/10/339/444276/roy-suryo-arifinto-sengaja-buka-video-porno